Apakah psikotes dapat dipelajari? Tes psikologi atau yang lebih sering disebut dengan psikotes ini sering digunakan untuk merekrut karyawan pada banyak perusahaan, terutama perusahaan besar. Psikotes kini juga digunakan sebagai syarat seleksi untuk masuk kampus atau universitas bagi calon mahasiswa.
Psikotes memiliki arti evaluasi atau tes tertulis, visual atau verbal yang dilakukan oleh ahli psikologi atau psikolog guna menilai fungsi kognitif serta emosional seseorang. Oleh sebab itu, tes psikologi memerlukan pemeriksa yang sudah terlatih secara klinis dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Semua tes psikologi harus dilakukan, dinilai, serta ditafsirkan oleh seorang profesional terlatih, psikolog atau psikiater yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
Baca: Apakah Psikotes Mutlak Penentu Diterima Tidaknya Kerja?
Beragam atribut mental, pencapaian, kemampuan, kepribadian, dan fungsi neurologis anak-anak hingga orang dewasa termasuk hal-hal yang dinilai melalui psikotes. Psikotes bisa mengobservasi tingkah laku setiap individu dan menggambarkannya berupa skala angka atau sistem kategori. Selain itu fungsi psikotes pada dasarnya untuk mengetahui sifat, kepribadian, bahkan karakter seseorang sehingga dapat membantu memetakan potensi serta kemampuan seseorang supaya bisa mengisi posisi yang cocok dengan kemampuannya ketika bekerja pada sebuah perusahaan.
Tidak sama dengan tes akademis yang biasa dilakukan, psikotes bisa memberikan informasi bukan hanya tentang kemampuan pekerja, namun potensi dari pekerja itu pula. Gambaran bagaimana seseorang akan dapat berkembang di kemudian hari pun bisa dilihat melalui tes psikologi. Walaupun tes psikologi mungkin tidak akurat 100 persen, namun psikotes telah banyak dijadikan standar patokan untuk menilai seseorang.
Psikotes dapat disimpulkan menjadi alat ukur satu-satunya di dunia ini yang jawabannya ada pada diri sendiri. Sebenarnya tak ada jawaban benar atau salah, jadi kamu tidak harus berlatih untuk menyelesaikan soal-soal tersebut. Lain halnya dengan alat ukur lainnya, seperti misal alat ukur kemampuan Bahasa Inggris atau alat ukur pengetahuan untuk memasuki tingkatan pendidikan yang lebih tinggi, contohnya Ujian Nasional atau bahkan Ujian Tes masuk Universitas.
Maka dari itu, mungkin kamu cuma akan menghabiskan waktu bila mempelajari psikotes sebelum menjalaninya. Terlebih lagi saat akan mengikuti proses seleksi pekerjaan.
Terdapat beragam macam dan jenis tes psikologi berdasarkan pada apa yang ingin diketahui oleh sang penguji. Meski mempunyai dasar teori yang serupa, atau fungsi yang sama, bukan berarti semua jenis tes psikologi bersifat universal.
Tes psikologi terkadang juga mengalami banyak perubahan serta penyesuaian sebelum akhirnya diterapkan di sebuah negara atau daerah tertentu. Mulai dari proses penerjemahan, sampai dengan penyesuaian pertanyaan, gambar, soal dan lain sebagainya tergantung pada budaya dari lingkungan di mana akan tes psikologi akan dilakukan. Maka dari itu penting bagi kamu untuk mengetahui apa itu psikotes yang akan dihadapi nantinya beserta kiat-kiat menjalani psikotes dengan baik.
Sekarang ini psikotes bukanlah hal yang baru. Hampir Sebagian orang mungkin sudah pernah mengikutinya berulang kali. Biasanya psikotes dilakukan untuk menentukan orang pada posisi yang tepat dalam dunia pekerjaan. Namun, psikotes pun dapat dilakukan di dunia pendidikan dan juga medis. Jika pada dunia pendidikan digunakan untuk mengetahui bakat dan penentuan karier, sedangkan di dunia medis, psikotes dilakukan guna mengetahui gangguan kejiwaan yang mungkin dapat membahayakan diri sendiri atau orang sekitar.
Psikotes menjadi salah satu tahapan seleksi perekrutan karyawan yang bertujuan memperoleh karyawan yang diharapkan punya visi dan misi sama dengan perusahaan tersebut. Yang berarti, standar analisisnya yakni visi dan misi perusahaan. Jadi, jika ingin lolos untuk memperoleh pekerjaan, kamu perlu belajar tentang misi dan visi dari perusahaan yang sedang kamu lamar, bukan mempelajari alat ukur psikotes.
Seperti yang sudah dibahas di atas, psikotes merupakan alat ukur yang akan memaparkan keadaan emosi, karakter, serta IQ yang seseorang. Maka dari itu, penting untuk kamu membuat suasana hati dan pikiran dalam keadaan rileks dan bahagia, setidaknya sehari sebelum mengikuti psikotes sampai dengan tes selesai diadakan. Logikanya, saat suasana hatimu bahagia, maka aura yang akan muncul-muncul hanyalah aura-aura positif. Tentu saja semua perusahaan ingin calon karyawan yang mempunyai aura positif.
Apabila ingin memperoleh hasil psikotes yang baik, belajarlah untuk meminimalkan segala karakter negatif yang ada pada diri sendiri. Untuk mengetahuinya, kita dapat melakukannya dengan cara sering berinteraksi dengan diri sendiri. Memahami dan mengajak berbicara diri sendiri dapat kamu lakukan beberapa saat sebelum tidur malam.
Sekarang ini, terutama setelah pandemi yang melanda, mencari pekerjaan terasa sulit. Selain disebabkan oleh kemampuan teknis yang belum mencapai standar perusahaan, hal penting lainnya yakni kondisi EQ para pelamar. Jika yang kamu bertanya-tanya apakah psikotes dapat dipelajari? Maka jawabannya yakni yang harus kamu pelajari bukanlah soal atau alur psikotes melainkan belajar untuk mempersiapkan karakter, emosi dan IQ yang baik sehingga layak untuk diperkerjakan!