Contoh soal psikotes POLRI – Tes Psikologi atau Psikotes adalah salah satu bagian terpenting dari seleksi masuk POLRI, dimana seleksi ini terdiri dari Tes Jasmani, Tes Akademik, serta Tes Psikologi. Dalam kata lain, Psikotes memiliki pengaruh yang cukup besar dalam penyeleksian untuk bergabung ke Polri.
Dalam prosesnya, peserta harus melalui 2 tahapan psikotes, yaitu tes tertulis dan wawancara. Di mana tes tertulis ini dilaksanakan di setiap Panda pendaftar, sementara untuk tes wawancara dilaksanakan di pusat.
Tes psikologi sendiri merupakan suatu ujian yang bertujuan untuk mengukur seberapa jauh aspek seseorang dilihat secara psikis. Tes ini bisa berupa tulisan, visual, maupun evaluasi dengan cara verbal yang di administrasi untuk mengetahui fungsi emosional dan kognitif. Pada dasarnya psikotes ini bisa diterapkan untuk anak-anak hingga orang dewasa.
Tidak hanya itu, tujuan lainnya dari tes psikologi ini juga untuk menilai beberapa kemungkinan dari berbagai kemampuan dari segi mental dan seluruh aspek pendukungnya. Dalam hal ini termasuk kemampuan, inteligensi, kepribadian, prestasi, hingga fungsi neurologis.
Dengan kata lain, tes psikologi ini adalah serentetan kegiatan guna mengetahui pendeskripsian seorang individu. Mulai dari kondisi emosi, gambaran kognitif, hingga berbagai kecenderungan sikap serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecenderungan tersebut. Maka dari itu, dalam prosesi untuk bergabung menjadi anggota Polri, psikotes ini sangat wajib diikuti oleh para calon taruna.
Sebelum mengetahui jenis-jenis soal psikotes yang diujikan, terlebih dahulu kami akan menyampaikan 4 aspek utama yang diujikan dari tes psikologi ini, diantaranya yaitu:
Di setiap tes psikologi tentunya mempunyai sistem penilaian masing-masing. Untuk sistem penilaian pada psikotes untuk masuk ke Polri, nilai ini diaktualisasikan pada skala 0 hingga 100. Hasil dari tes psikologi yang dinyatakan telah memenuhi syarat yaitu dengan nilai 61 ke atas. Sedangkan untuk yang tidak memenuhi syarat yaitu 60 ke bawah. Berikut ini adalah rincian lengkap nilainya.
Pada dasarnya, di setiap tes psikologi untuk bergabung menjadi anggota Polri mempunyai berbagai jenis yang sama. Hal yang membedakan yaitu dalam hal penilaian dari psikotes tersebut, dimana lebih disesuaikan pada kebutuhan organisasi. Di bawah ini adalah bentuk-bentuk soal yang diujikan dalam tes psikologi Polri.
Tes satu ini adalah salah satu jenis tes yang di dalamnya terdapat deretan angka, dimana untuk menjawabnya harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana polanya. Adapun polanya ini bisa berupa pengurangan, perkalian, penjumlahan, persentase, pembagian, hingga pecahan. Tujuan dari tes ini yaitu untuk menilai kemampuan peserta dalam menganalisa dan memprediksi pola yang diberikan.
Contoh soal:
Pada tes ini peserta akan mendapatkan 2 bagian kata yang saling berkaitan. Tugas peserta yaitu menemukan kata ataupun analogi yang tepat. Adapun untuk tujuan dari tes logika adalah untuk mempelajari sebab akibat dari berbagai permasalahan dari rentetan kata.
Contoh soal:
Bentuk soal satu ini terdiri dari kombinasi deretan gambar dan angka. Tujuannya yaitu untuk menilai seberapa jauh kemampuan peserta dalam mengungkapkan daya tangkap serta melakukan instruksi dengan tepat dan cepat.
Jenis soal ini terdiri dari 8 kotak yang di dalamnya terdapat berbagai macam gambar. Diantaranya gambar titik, 3 garis sejajar, garis kurva, 2 garis yang saling memotong, kotak hitam, susunan 7 titik melengkung, 2 garis terpisah, dan garis setengah lingkaran. Para peserta harus menyambungkan gambar-gambar itu menjadi sebuah gambar yang lengkap. Tujuan dari soal ini yaitu untuk mengukur imajinasi, emosi, kreativitas, serta ketegasan peserta tes.
Pada tes ini peserta diperintahkan untuk menyelesaikan pertanyaan sebanyak 225 buah yang sesuai dengan kepribadian diri. Tujuannya yaitu untuk menilai tingkat kemampuan dan motivasi, kepribadian, ketertarikan, kecenderungan pamer, dan sebagainya.
Mengapa disebut koran karena pengerjaannya dilakukan di kertas seukuran koran. Di mana peserta harus mengisikan suatu angka baik perkalian, pembagian, penjumlahan ataupun selisihnya. Tujuannya yaitu untuk mengukur kecepatan, emosi, daya tahan para peserta.
Selain tes tulisan, dalam psikotes juga terdapat tes menggambar di sebuah kertas kosong, entah gambar pohon ataupun gambar orang. Untuk menggambar pohon, peserta akan diperintahkan untuk menggambar pohon yang berkambium. Sementara untuk menggambar orang, peserta akan diperintahkan untuk menggambar orang Nyata, bukan karikatur, manga, ataupun gambar dongeng.
Begitulah berbagai bentuk dan contoh soal psikotes POLRI yang paling sering keluar dalam ujian Psikotes, khususnya dalam penyeleksian anggota Polri. Selamat berlatih dan semoga membantu.