Artikel Psikotes

Apakah Psikotes Mutlak Penentu Diterima Tidaknya Kerja?

“Apakah psikotes mutlak penentu diterima tidaknya kerja?” menjadi sebuah pertanyaan bagi para calon pekerja. Psikotes adalah salah satu tes yang harus dilewati para calon pekerja dalam melamar pekerjaan ke perusahaan, terutama pada perusahaan besar. Dengan banyaknya jenis psikotes, bisa terlihat segala gambaran karakteristik dalam diri seseorang.

Baca: 5 Psikotes Gambar Paling Sering Dipakai Pada Proses Rekrutmen

Apabila melihat lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan dan pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan minat dan kemampuan kamu, pasti kamu akan mencoba melamar ke perusahaan tersebut, kan? Namun, kamu pasti tahu bahwa proses melamar pekerjaan hingga resmi bekerja di suatu perusahaan memerlukan beberapa tahapan yang cukup panjang.

Psikotes juga menjadi salah satu proses yang dijadikan syarat untuk menerima pekerja baru. Psikotes sendiri adalah tes untuk melihat gambaran perilaku guna menilai konstruksi psikologis dalam diri seseorang. Terdapat beberapa jenis psikotes yang kerap digunakan. Fungsi kognitif serta emosional seseorang bisa dinilai dengan menggunakan beragam jenis psikotes. Inilah yang membuat banyak perusahaan menggelar psikotes untuk memperoleh pekerja sesuai dengan kriteria perusahaan.

Apakah Psikotes Mutlak Penentu Diterima Tidaknya Kerja? Mari Ketahui Dahulu Fungsinya!

Jika hanya mendengar sekilas, soal-soal yang ada pada psikotes akan tampak mudah. Akan tetapi, nyatanya banyak penilaian yang akan diperoleh tim penguji dari hasil atas soal-soal tersebut. Jadi, dapat dikatakan bahwa hasil psikotes amat diperlukan oleh sebagian besar perusahaan karena fungsinya yang vital bagi calon pekerja serta kelangsungan bisnis perusahaan.

Psikotes tidaklah sama dengan tes kompetensi. Ada banyak jenis psikotes yang tidak mempunyai jawaban benar atau salah, melainkan setiap jawabannya merepresentasikan diri orang yang menjalaninya.

1. Memprediksi Performa Sebelum Resmi Bekerja

Tidak sama dengan tes akademis yang umum dilakukan untuk mengukur kadar kemampuan calon pekerja pada bidang tertentu, psikotes ternyata jauh lebih informatif. Psikotes bukan cuma bisa memberikan informasi seputar kemampuan bekerja calon pekerja, namun juga menunjukan potensi dari calon pekerja. Yang pasti ini amat berharga bagi perusahaan sebab tim rekrutmen bisa mengetahui pekerja yang berpotensi atau tidak.

2. Memberikan Informasi yang Tidak Diperoleh dari Penilaian Umum

Di tahap awal proses melamar pekerjaan, calon pekerja harus melewati tahap wawancara terlebih dulu. Fungsinya yaitu untuk melihat sikap calon pekerja. Akan tetapi faktanya, wawancara langsung saja masih kurang untuk mengulik informasi mendalam mengenai calon pekerja tersebut.

Maka dari itus psikotes menjadi alah satu tahapan yang cukup krusial dalam proses penerimaan pekerja baru di sebuah perusahaan. Psikotes mempunyai satu kelebihan dibandingkan dengan wawancara, yaitu hasil dari psikotes mutlak. Sedangkan ketika wawancara, calon pekerja bisa saja mengarang banyak hal supaya tampak baik di mata tim rekrutmen.

3. Menempatkan Pekerja untuk Posisi yang Sesuai

Pada umumnya perusahaan akan membuka lowongan kerja untuk beragam posisi. Disini, tentu calon pekerja akan mendaftarkan diri pada posisi yang menurut mereka sesuai. Jika calon pekerja sudah bekerja pada satu posisi akan tetapi performanya tidaklah baik, mungkin pekerja tersebut berada di posisi yang salah.

Itulah yang membuat psikotes menjadi penting bagi perusahaan. Perusahaan pasti ingin memperoleh pekerja yang punya kemampuan pada posisi yang dibutuhkan. Selain itu, psikotes pun memiliki fungsi untuk menentukan kemampuan calon pekerja pada posisi yang sesuai.

Psikotes yang Sering Digunakan oleh Perusahaan

Dari banyaknya jenis psikotes, berikut ini merupakan psikotes yang paling sering digunakan oleh perusahaan:

1. Tes Wartegg

Mungkin sekilas terdengar mirip dengan warung makan khas Tegal. Akan tetapi, psikotes satu ini sama sekali bukan terinspirasi dari warteg, namun diambil dari nama sang penemu yaitu Ehrig Wartegg, psikolog asal Jerman. Pada psikotes jenis ini, ada total kotak dengan pola yang berbeda.

  • Titik
  • Garis melengkung
  • Garis lurus berjejer
  • Kotak hitam kecil
  • Dua buah garis tegak lurus
  • Dua garis tak beraturan
  • Titik-titik yang melingkar
  • Garis lengkung

Calon pekerja diwajibkan untuk menggambar kelanjutan pola yang sudah disediakan di dalam kotak tersebut. Sesudah semua gambar selesai, kamu perlu mengurutkan gambar dari yang pertama kali diselesaikan hingga yang terakhir.

2. Tes Koran

Dapat dikatakan psikotes satu ini adalah tipe yang memerlukan ketelitian serta fokus yang. Tes yang juga dikenal dengan nama Tes Pauli ini berisikan sederet angka dari satu hingga sembilan dalam satu kertas seukuran koran. Tugas calon pekerja adalah menjumlahkan angka tersebut ke bawah.

3. Tes Logika Aritmatika

Tes ini mengukur kemampuan analisis serta pemahamanmu akan kecenderungan dan juga pola. Setelah memahami dan menganalisis, kamu perlu melakukan prediksi serta mengisi kelanjutan pola berikutnya. Pola yang mungkin diuji biasanya yaitu urutan, pengelompokkan secara urut, atau pengelompokkan secara berlompat.

Tips untuk lolos psikotes ini merupakan dengan berusaha tidak terpaku pada angka awal dan lihatlah angka tersebut secara satu keseluruhan. Jangan lupa bahwa tes ini pun mempunyai limit waktu. Jadi, kerjakanlah yang menurutmu mudah terlebih dahulu.

Bagaimana, sudahkah penjelasan diatas menjawab pertanyaan “Apakah psikotes mutlak penentu diterima tidaknya kerja?”. Psikotes sebenarnya bukan satu-satunya hal yang menjadi penentu diterima atau tidaknya calon pekerja. Namun kamu harus ingat bahwa psikotes memiliki porsi penilaian yang besar. Jadi, kerjakan dengan baik dan benar, aturlah waktumu sesuai dengan limit yang diberikan.

4/5 - (1 vote)

Jangan lupa share ya kak :)

Immer Manalu

Seorang blogger dan penulis lepas (freelance writer), saya fokus menulis berbagai topik pada media online seperti pada blog latihanpsikotes.com untuk seputar latihan soal psikotes online.