Tips mengerjakan Pauli soal psikotes Kraeplien – Tes Pauli merupakan salah satu jenis psikotes kerja yang sering diberikan untuk para peserta yang merupakan calon karyawan dari suatu perusahaan. Tes ini begitu populer dan telah diujikan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Tes ini sangat mengutamakan kemampuan konsentrasi dan matematika yang baik. Untuk mengerjakannya pun, peserta hanya harus menghitungkan angka-angkanya secara sederhana, yakni dengan menjumlahkan deretan angka 0-9 secara terus-menerus yang disusun secara vertikal. Oleh karena bentuk susunannya tersebut, tes Pauli juga disebut sebagai tes koran.
Baca juga: Wajib Diketahui, Inilah Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Bagi Fresh Graduate
Pada awalnya, Prof. Dr. Richard Pauli di tahun 1982 melakukan sebuah pembaharuan pada tes Kraepelin yang telah dibuat oleh psikiater bernama Emil Kraepelin. Tes ini adalah gabungan dari karakterologi modern dan metode eksperimental. Maka dari itu, tes ini berguna dalam memahami kepribadian seorang individu.
Jenis psikotes satu ini mempunyai pemahaman bahwa setiap manusia mampu untuk berlatih dan belajar guna meningkatkan performa, motivasi, kemampuannya yang begitu penting untuk dikontrol.
Tes ini membutuhkan waktu 60 menit untuk mengerjakannya, tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih. Adapun untuk cara pengerjaannya yaitu dengan menjumlahkan setiap angka satuan yang dicetak dengan urut dari atas ke bawah.
Di mana hasil yang telah dijumlahkan, hanya akan ditulis satuan saja. Contoh hasil penjumlahannya 16, maka kamu hanya menulis angka 6 saja. Lalu di setiap tiga menit sekali, peserta diimbau untuk menandainya dengan garis. Jika sudah sampai 60 menit, waktu ujian dinyatakan selesai.
Adapun elemen yang diukur dari hasil ujian ini diantaranya produktivitas kerja, konsistensi, daya tahan kerja, kemampuan dalam penyesuaian diri, sikap menghadapi tekanan, pengendalian emosi, sikap kerja, keuletan kerja, serta kecepatan dan ketelitian dalam mengerjakan pekerjaan.
Dalam mengerjakan ujian ini juga diperlukan berbagai kemampuan seperti:
Berikut adalah beberapa tips yang bisa diterapkan dalam mengerjakan Tes Pauli dengan benar antara lain yaitu:
Kelihatannya memang begitu sederhana, namun pelaksanaan tes ini nyatanya mempunyai tujuan dan maksud tertentu. Diantaranya:
Pada umumnya tes Pauli dan Kraeplien mempunyai teknik dan cara pengerjaan yang hampir sama. Akan tetapi kedua tes ini nyatanya mempunyai beberapa perbedaan. Baik dalam hal penulisan hasil penjumlahan, jumlah lembar kerja, penandaan pergantian waktu, hingga durasi pengerjaan.
Pada tes Pauli, angka yang dijumlahkan ditulis dari atas ke bawah. Pada jangka waktu tertentu, akan ada instruksi garis, yang meminta kamu untuk memberikan garis batas terakhir dari hasil kerjaanmu. Lalu segeralah meneruskan proses penjumlahan.
Untuk durasi waktunya, tes Pauli membutuhkan waktu 60 menit yang setiap beberapa menit sekali akan ada instruksi garis. Lembar kerjanya berupa kertas seukuran koran yang setiap lembarnya telah terisi angka-angka yang dibolak-balik. Apabila sudah selesai menjumlahkan pada seluruh lembarannya, kamu bisa meminta untuk menambahkan kertas lembar kerjanya.
Sementara itu untuk tes Kraeplien angka yang dijumlahkan ditulis dari bawah ke atas. Dalam jangka waktu tertentu akan ada instruksi pindah yang mengharuskanmu untuk pindah dari kolom terakhir pada hasil yang dikerjakan. Lalu segeralah meneruskan penambahan di kolom sebelah kanan.
Untuk durasi waktunya lebih sedikit dari tes Pauli, yaitu sekitar 10-15 menit, dan setiap beberapa menit akan ada instruksi pindah. Lembar kerjanya adalah kertas A4 dan sayangnya dalam tes ini peserta tidak diperbolehkan menambah kertasnya.
Dibutuhkan ketekunan dan ketelitian dari sang penilai dalam menilai tes Pauli. Biasanya penilaian ini dilakukan oleh orang-orang yang sudah kompeten dalam melakukan penilaian. Contohnya tester, psikiater, psikolog, dan orang-orang terlatih lainnya. Adapun untuk poin-poin yang dijadikan perhatian dalam penilaian tes Pauli ini antara lain:
Itulah berbagai macam tips mengerjakan Pauli soal psikotes Kraeplien dengan mudah. Semoga penjelasan di atas bisa dijadikan inspirasi dan acuan untuk kamu yang ingin menghadapi psikotes, terutama dalam mengerjakan tes Pauli. Semoga beruntung.